Di
bawah jembatan Mirabeu,
mengalir
cinta Appolonaire juga cemasku.
Kupandangi
langit biru
dan
terbayang kembali jembatan merah.
Siapa
yang mengecatnya dengan warna darah?
Kuteliti
pasporku, jejak-jejak gawat
dan
kusam tertera di sana,
jejak
negeri kerinduan
serupa
bimbang dan rindu dendam
luka-luka
yang terus dibikin dan dipendam.
Di
bawah jembatan Mirabeau, melaju sungai Seini
juga
Bengawan Solo di batinku yang rusuh
penuh
mayat yang terapung dan mengalir
sampai
jauh, bersama darah
yang
tak putus-putus tumpah di banyak tempat dan peristiwa.
Amisnya
tercium sampai kemari.
Bagikan
Di Jembatan Mirabeu
4/
5
Oleh
Unknown