Perempuan
mengirimkan air matanya
Ke tanah-tanah
cahara, ke kutub-kutub bulan
Ke landasan cakrawala,
kepalanya di atas bantal
Lembut bagai
bianglala
Lelaki tak
pernah menoleh
Dan di setiap
jejaknya; melebat hutan-hutan,
hibuk
pelabuhan-pelabuhan, di pelupuknya sepasang matahari
Keras dan fana
Dan
serbuk-serbuk hujan
tiba dari arah
mana saja (cadar bagi rahim yang terbuka, udara yang jenuh)
Ketika mereka
berjumpa, di ranjang ini.
(Karya: Sapardi Djoko Damono)
Bagikan
PERTEMUAN
4/
5
Oleh
Unknown