gurunya yang satu ini adalah pencari buku bekas dia
hidup di setiap
pulau yang mengajarkannya cara merawat kasur dan kamar
tidur serta membuatkan pekerjaan dan menyemprotkan minyak wangi ke tubuhnya
meski sebenarnya dia lebih tertarik pada barang-barang bekas dingin malam dan
angin terminal guru yang tak pernah lelah mengikuti jalan waktu dan nasibnya
sungguh darinya dia banyak belajar dari rambutnya yang putus asa dan dari
kakinya yang pernah menyimpan panjang harapan dia belajar untuk tidak menjadi
sesat padanya dia belajar untuk tidak menjadi lupa padanya lalu diam-diam dia
bersyukur walau menyayangkan sikap gurunya yang tak pernah mau belajar dari
kebodohan yang bertahun-tahun terus digergaji waktu kini gurunya itu semakin
hari semakin bertambah banyak dan semakin membuatnya bingung
dia tak habis fikir mengapa di negara ini guru dan
murid sama banyaknya
2011
Karya: Acep Syahril
Bagikan
Gurunya Digergaji Waktu
4/
5
Oleh
Unknown