Thursday, June 2, 2016

Bercerai dengan Puisi


Oleh: Subaidi Pratama

Bercerai dengan Puisi

1/
Kepada siapa hendak kualamatkan ini sepi
Sedangkan aku telah bercerai dengan puisi
Sebagai anak pertama dari janin khayalku
Kata-kata mungkin sudah melempar jauh batin rindu

2/
Dulu pernah kutanam matahari di antara rimba makna
Hingga kelak cinta mampu menyibak rahasia bahasa
Lalu waktu menumbangkan huruf-huruf hujan
Setelah mampu menempuh sumber ejaan

3/
Aku membangun rumah di puncak malam
Berharap puisiku senang tidur di dalam
Lalu diam-diam kami saling bercumbu
Sampai lahirkan anak-anak yang baru

4/
Baru kemarin kami berpisah
Seakan bertahun hati terbelah
Bagai tercipta aksara yang gaduh
Di setiap jejak langkahku yang aduh

5/
Kepada siapa hendak kualamatkan ini sepi
Sedangkan di tepi malam bintang tak bisa
 menari
Dan kesedihanku tak mampu sembunyi
Aku sungguh terlanjur sayang kepada puisi

6/
Aduhai puisi, di cangkir malam kini aku sendiri
Sedangkan kau tak pernah usai menyeduh kopi
Di atas semesta menguapkan peluh kata
Dadaku terbuka tapi kosong tanpa cinta


Malang, 2016

Bagikan

Jangan lewatkan

Bercerai dengan Puisi
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.