Oleh: Subaidi Pratama
Bercerai
dengan Puisi
1/
Kepada siapa hendak kualamatkan ini
sepi
Sedangkan aku telah bercerai dengan
puisi
Sebagai anak pertama dari janin
khayalku
Kata-kata mungkin sudah melempar
jauh batin rindu
2/
Dulu pernah kutanam matahari di
antara rimba makna
Hingga kelak cinta mampu menyibak
rahasia bahasa
Lalu waktu menumbangkan huruf-huruf
hujan
Setelah mampu menempuh sumber ejaan
3/
Aku membangun rumah di puncak malam
Berharap puisiku senang tidur di
dalam
Lalu diam-diam kami saling bercumbu
Sampai lahirkan anak-anak yang baru
4/
Baru kemarin kami berpisah
Seakan bertahun hati terbelah
Bagai tercipta aksara yang gaduh
Di setiap jejak langkahku yang aduh
5/
Kepada siapa hendak kualamatkan ini
sepi
Sedangkan di tepi malam bintang tak
bisa
menari
Dan kesedihanku tak mampu sembunyi
Aku sungguh terlanjur sayang kepada
puisi
6/
Aduhai puisi, di cangkir malam kini
aku sendiri
Sedangkan kau tak pernah usai
menyeduh kopi
Di atas semesta menguapkan peluh
kata
Dadaku terbuka tapi kosong tanpa
cinta
Malang, 2016
Bagikan
Bercerai dengan Puisi
4/
5
Oleh
Unknown