Kau yang
diselubungi asap
Kau yang
mengendap seperti candu
Kau yang
bersenandung dari balik penjara
Tanganmu buntung
karena menyentuh matahari
Sedang kakimu
lumpuh
Aku mencintaimu
Dengan lambung
yang perih
Pikiran yang
dikacaukan harga susu
Pemogokan serta
kerusuhan yang meletus
Di mana-mana.
Darah dan airmataku tumpah
Seperti timah
panas yang dikucurkan ke telingan
Kubayangkan
tanganmu yang buntung serta kakimu
Yang lumpuh.
Tanpa menunggu seorang pemimpin
Aku mereguk
bensin dan menyemburkannya ke udara
Lalu bersama
mereka akumelempari toko
Membakar pasar,
gudang dan pabrik
Sebagai
pernyataan cinta
Betapa menyedihkan
mencintaimu tanpa kartu kredit
Tanpa kamar
hotel atau jadwal penerbangan
Para serdadu
berebut ingin menyelamatkan bumi
Dari gempa
dahsyat. Kuda-kuda menerobos pagar besi
Anjing-anjing
memercikkan api dari sorot matanya
Sementara aku
melepaskan pakaian dan sepatu
Ternyata
mencintaimu tak semudah turun ke jalan raya
Menentang
penguasa atau memindahkan gunung berapi
ke tengah-tengah
kota
Aku berjalan
dengan membawa kayu di punggungku
Seperti kereta
yang menyeret gerbong-gerbong kesedihan
Melintasi
stasiun-stasiun yang sudah berganti nama
Kudengar bunyi
rel yang pedih tengah menciptakan lagu
Gumpalan mendung
meloloskan diri dari mataku
Menjadi
halilintar yang meledakkan kemarahan
Pada tembok dan
spanduk. Aku mencintaimu
Dengan mengerat
lengan dan melubangi paru-paru
Aku mencintaimu
dengan menghisap knalpot
Dan menelan
butiran peluru
Wahai kau yang
diselubungi asap
Wahai kau yang
mengendap seperti candu
Wahai kau yang
terus bersenandung meskipun sakit dan miskin
Wahai kau yang
merindukan datangnya seorang pemimpin
Tunggulah aku
yang akan segra menjemputmu
Dengan sebotol
minuman keras
1998
Puisi Oleh: Acep
Zam-zam Noor
Bagikan
PERNYATAAN CINTA
4/
5
Oleh
Unknown