Tuesday, December 15, 2015

Kumpulan Quotes Kahlil Gibran [PART 1]




Dulu hiduplah seorang manusia yang disalibkan karena terlalu kasih dan dikasihi. Dan, aneh untuk diceritakan, aku bertemu Dia tiga kali kemarin. Yang pertama Dia sedang meminta polisi jangan membawa seorang pelacur ke penjara; kedua kali Dia sedang meminum anggur dengan seorang yang terbuang; dan ketiga kali Dia sedang bertinju dengan seorang promotor di sebuah gereja.

“Wahai, keberanian, inilah pedangmu, kini telah terkubur di dalam tanah. Wahai Cinta, inilah bunga-bungamu hangus terbakar api! Wahai Yesus inilah Salib-Mu, runtuh di tengah kegelapan malam!”

Rasa pedih dan derita kesepian justru makin kuat di tengah orang banyak. Ini kebenarang hakiki. Sering sekali seseorang bercakap-cakap, bertukar ide, berbagi pendapat dan tindakan bersama teman-teman dan mereka mengira ia sehat, padahal semua ini dia lakukan tidak dengan tulus dan sepenuh hati, justru gagal melebihi batas “diri” yang ia peroleh dalam jagat penampilan. Sementara itu, “Diri” yang lain, yang tersembunyi, diam saja dan dalam jagad asalnya.

Kemarin, bagiku engkau seperti seorang saudara, yang dengannya aku tinggal, dan di sini aku duduk di dektanya dengan sopan di bawah pengawasan ayah. Kau dan aku dapat merasakan kehadiran sesuatu yan lebih manis dari sekadar tali persaudaraan, yaitu percampuran antara cinta dan ketakutan yang memenuhi hatiku dengan penderitaan dan kebahagiaan.

Kesunyian memiliki tangan-tagan yang halus bagai sutera, namun dengan jemari yang kuat ia mencengkram hati dan menyakiti dengan derita. Kesunyian adalah sekutu derita sekaligus sahabat ketinggian jiwa.

Karena kehidupan itu telanjang, tubuh yang telanjang merupakan simbol kehidupan yang paling benar dan mulia. Jika saya menggambar gunung sebagai sekumpulan yang jatuh, hal itu adalah karena saya melihat di gunung ada kumpulan sesuatu yang hidup, dan di dalam air terjun ada kehidupan yang mengendap.

Sekarang masjid dan gereja-gereja – juga batu Ka’bah, Qur’an dan Injil – bahkan tentang seorang martir, semua ini bias diterima hatiku karena agamaku adalah cinta dan hanya cinta.

Inilah sejarah manusia: lahir, kawin, dan mati. Dulu begitu. Lalu muncul orang gila dengan gagasan aneh dan menceritakan impian dari dunia lain yang berpenduduk lebih berbudaya. Sederhana saja: sejarah manusia bukan hanya lahir, kawin, dan mati saja.

Pandangan pertama kekasih adalah seperti sang jiwa yang digerakkan di atas permukaan air, yang dialirkan ke langit dan ke bumi. Pandangan pertama teman hidup menggemakan kata-kata Tuhan, “Biarkan saja adanya…”

Aku mencintai hujan salju persis seperti aku mencintai badai. Aku akan keluar, sekarang juga akan berjalan memasuki badai putih itu. Tapi aku tidak akan berjalan sendirian.

Bagikan

Jangan lewatkan

Kumpulan Quotes Kahlil Gibran [PART 1]
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.