Dalam kereta api
Kubaca puisi:
Willy dan Mayakowsky
Namun
kata-katamu kudengar
Mengatasi
derak-derik deresi.
Kulempar pandang
ke luar:
Sawah-sawah dan
gunung-gunung
Lalu sajak-sajak
tumbuh
Dari setiap
bulir peluh
Para petani yang
terbungkuk sejak pagi
Melalui
hari-hari keras dan sunyi.
Kutahu kau pun
tahu:
Hidup
terumbang-ambing antara langit dan bumi
Adam terlempar
dari surga
Lalu kian kemari
mencari Hawa.
Tidakkah telah
menjadi takdir penyair
Mengetuk pintu
demi pintu
Dan tak juga
ditemuinya: Ragi hati
Yang tak mau
Menyerah pada
situasi?
Dalam lembah
menataplah wajahmu yang sabar.
Dari lembah
mengulurlah tanganmu yang gemetar.
Dalam kereta api
Kubaca puisi:
turihan-turihan hati
Yang dengan
jari-jari besi sang Waktu
Menentukan
langkah-langkah Takdir: Menjulur
Ke ruang mimpi
yang kuatur
sia-sia.
Aku tahu.
Kau pun tahu.
Dalam puisi
Semuanya jelas
dan pasti.
1968
Puisi Oleh: Ajip
Rosidi
Bagikan
Hanya dalam puisi
4/
5
Oleh
Unknown