Oleh: Eko Ragil Ar-Rahman
Kecubung
Hari ini ada yang asing di lehermu.
Sejumlah kata ungu berebut cahaya
tua
Beberapa saling tindih, merintih
tapi saling tepi.
Iya, sedang hari asyik merangkak
menjauhi diri
memanggil sepi menjadikan kita
seperti berita usang
dalam koran tempo hari.
Kita masih berlomba menyulam ingat
sejak surya
Sedemikian sengat. Kilap kecubung
menyulap kita
dekap demi dekap, meluapkan waktu,
menguapkan kita.
: Aku rasa, aku adalah serpih
Kecubung dari ingatan
yang kau kubur selama tidur.
Pada persimpangan lengang dan
bimbang.
Tambang tua ini tetap kurenggang
dengan pandangmu.
2016
Bagikan
Kecubung
4/
5
Oleh
Unknown
1 comments:
Tulis commentsKeren banget ya puisinya
Reply